Saturday, March 3, 2012

Tersandera Teknologi

pada tanggal 2 maret 2012 tepatnya hari jumat sekitar pukul 18:41 wib masuk sebuah sms dari ibu dlm bahasa jawa yang isinya kira - kira mengatakan bahwa heru (adik saya) ga bisa di hubungi dari malam sebelumnya dan saya di minta untuk chat dengan dia. dalam perkiraan ibu saya mungkin adik saya itu online facebook sehingga bisa chat. karena pada saat itu saya masih dalam perjalanan pulang dari kantor saya hanya membalas "iya nanti setelah sampai kost" tetapi saat perjalanan itu saya sudah mencoba menelpon dua nomor handphonenya, setahu saya nomor yang satunya memang sudah beberapa kali saya coba tapi ga aktif tetapi pada saat itu saya coba lagi dan ternyata aktif tetapi setelah itu mati, sedangkan nomor satunya tetap aktif tetapi tidak diangkat. Saat itu saya mulai sedikit kuatir karena saya ingat sms saya yang semalam juga tidak ada balasan. Karena ini di luar kebiasaannya jika sibuk tidak angkat telpon atau balas sms di siang harinya dia pasti sudah membalas sms.

Setelah saya sampai di kost saya mulai mencari nomor - nomor yang mungkin bisa di hubungi untuk meminta informasi mengenai adik saya, mungkin yang perlu saya jelaskan adik saya ini tinggal sendirian di Denpasar tanpa ada saudara sedangkan saya di jakarta dan keluarga di malang. Seingat saya ada satu nomor temannya yang pernah di pakai untuk menghubungi saya dan kemudian nomor itu saya kirim ke ibu untuk di coba tapi nomor itu juga tidak aktif. saya juga mengirim pesan ke beberapa teman facebook adik saya tetapi memang responnya ga akan terlalu cepat. Setelah diam beberapa saat saya ingat satu nama "Azamat" ya itu adalah teman adik saya yg juga saya kenal karena di rumah itu adik saya menumpang untuk mengurus masuk kuliah di udayana beberapa waktu lalu, meskipun azamat kuliah di solo ada baiknya saya coba siapa tau ada temannya dia yang juga menjadi teman adik saya sekarang dan ternyata benar setelah itu dia minta waktu untuk menghubungi temannya untuk menanyakan kabar adik saya. Tidak seberapa lama saya telpon lagi azamat untuk menanyakan kabarnya kata awal yang dia bilang adalah "Heru aman mas", mendengar itu langsung lega meski belum ada kepastian, kemudian dia melanjutkan bahwa temannya itu tadi masih bertemu adik saya tetapi memang adik saya sibuk sebagai koordinator acara di kampusnya.

Ternyata pada saat saya telpon dengan azamat ada sebuah sms dan ternyata itu dari adik saya, kemudian saya telpon dia dan menyuruh dia untuk hubungi ibu. kemudian saya juga mengkonfirmasinya ke ibu dan orang tuapun sudah lega.

Dari kejadian di atas saya coba membandingkan dengan cara komunikasi saya zaman kuliah, pada saat Handphone masih mahal saya biasanya hanya akhir pekan pergi ke wartel untuk telpon bahkan di zaman yang lebih lama lagi mungkin kita hanya bisa berkirim surat yang membutuhkan waktu lebih lama untuk saling berkorespondensi. tetapi dengan semakin mudah di dapatkannya akses informasi kebiasaan masyarakat juga ikut berubah.

Setelah kejadian itu saya mulai memikirkan apakah ini salah satu bukti kita tersandera oleh teknologi? atau ada yang salah dengan cara kita memanfaatkannya? atau malah ini memang yang seharusnya terjadi sebagai akibat dari perkembangan teknologi informasi?

Friday, March 2, 2012

Ada berapa banyak Tuhan ?

Tepatnya tanggal 1 maret 2012, setelah seharian lebih banyak istirahat karena izin tidak masuk kerja karena kurang enak badan. Menjelang pukul 21.00 wib rasa lapar mulai terasa maka memutuskan untuk keluar mencari makan malam, tetapi sebelum berangkan secara alami saya buka twitter di BB (Blackberry) ada salah seorang yang saya follow yg sudah saya anggap seperti adik sendiri ngetweet seperti ini : "Kita tidak akan menghianati Tuhan kita masing ² ..." mungkin saya bisa menebak masalah apa yang sedang di alami. sebenarnya bukan kali itu saja saya mendengar kata - kata atau tulisan seperti ini. tapi malam itu saya mereplay dengan tweet: "emang Tuhannya ada berapa? Re:mengkhianati tuhan masing2" .

Setelah lewat satu hari tapi kata - kata itu masih terus ada di kepala saya, maka dari itu saya berpikir untuk menuliskannya saja di blog yang mulai coba saya aktifkan lagi ini. yang menjadi konsen saya kenapa baik secara sadar maupun tidak sadar selain kata - kata seperti diatas saya juga sering mendengar pertanyaan : "siapa Tuhan kamu?" . yang menjadi pemikiran saya, orang yang menanyakan atau menyatakan pernyataan seperti di atas mengaku sebagai orang yang beragama dan agamanya mengakui "Monotheisme" artinya hanya mengakui 1 Tuhan. Tetapi jika dilihat dari pernyataan atau pertanyaan itu sendiri cenderung ada pemikiran ada lebih dari 1 Tuhan, jadi dia bisa mengartikan Tuhan saya dan Tuhan kamu. Bukankah Monotheisme itu 1 Tuhan ?

Kalo pendapat saya yang juga mengakui 1 Tuhan jadi saya percaya dan berusaha konsisten bahwa memang hanya ada satu Tuhan entah itu diucapkan dengan sebutan apa saja. karena menurut saya sebutan itu hanyalah cara Dia untuk memudahkan kita dalam selalu menyebut dan ingat padaNya.