Sunday, February 12, 2012

Analogi

Setelah mendapatkan broadcast message(BM) dari salah satu group tentang percakapan antara manusia dan "Tuhannya". dimana manusia mempertanyakan kenapa banyak kejadian yang menurut manusia tadi itu seperti bentuk kesialan untuk dirinya dan dalam percakapan tadi "Tuhan" seperti menjelaskan bahwa tujuan itu adalah untuk kebaikan si manusia dan sebagai bentuk bahwa "Tuhan" nya selalu bersama manusia dan menjaganya.

Setelah saya baca langsung saya replay dengan menunjukkan ketidak setujuan saya. Bukan karena isinya, analogi ataupun hal lain, ada beberapa nilai yang menurut saya harus saya pertahankan antara lain:

1.Konsep bahwa sebagai mahluk ciptaan, manusia takkan bisa benar - benar "memahami" penciptanya. ibaratnya Sang Pencipta itu seperti matahari yang bisa kita rasakan kehadirannya melalui sinar dan kehangatannya tapi kita tak bisa benar - benar mendekat dan memastikannya. jadi kita hanya bisa mengenali pencipta itu melalui perantara - perantaranya.

2.Kebiasaan kita untuk mencoba memahami kita berpikir menjadi pencipta. akan menjadi kebiasaan untuk melakukan pembenaran dari yang kita lakukan atas nama sang pencipta, menghakimi, merasa paling benar berdasarkan asumsi pribadi tetapi merasa itu adalah yang diperintahkan sang pencipta.

3.Penempatan analogi yang kurang tepat, analogi mengenai Tuhan biasanya digunakan untuk mereka yang belajar theologi, sufistik yang lebih menitikberatkan pada sifat kerohanian bukan pada hal-hal yang lebih bersifat materi.

kita semua memang sedang belajar dan menyalakan lilin agar sedikit dapat melihat. jadi akan lebih baik untuk saling membagi apa yang kita punya. semakin banyak lilin maka akan semakin terang.

No comments: